A. Pengertian Masjid
Masjid itu artinya tempat sujud, ya'ni tempat untuk bersujud / menyembah kepada Alloh SWT. Semua tempat pada dasarnya dapat digunakan untuk bersujud / menyembah kepada Alloh SWT, sebagaimana sabda Rosululloh SAW :
"Aku diberi (oleh Alloh) 5 perkara yang tidak diberikan kepada seorang (Nabi) sebelumku, (yakni) (1) Aku diberi pertolongan dengan kegentaran/ketakutan musuh dalam jarak perjalan satu bulan, (2) Bumi dijadikan bagiku sebagai tempat sujud dan pembersih, maka siapapun yang kedatangan waktu sholat, hendaklah ia sholat, dan (3) dihalalkan bagiku rampasan, dan (4) diberikan kepadaku syafa'at, dan (5) adalah nabi-nabi (sebelumku) diutus khusus kepada kaumnya, sedang saya diutus untuk manusia seluruhnya" (Muttafaq 'alaih dari Jabir bin Abdullah)
Adapun secara istilah, masjid adalah tempat sholat yang tertentu yang bukan milik seseorang (diwaqofkan), yang sudah dikhususkan untuk sholat bagi semua umat Islam dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengannya. (Sidi Gazalba, Drs. Masjid Pusat Ibadah dan KEbudayaan Islam, halaman 112)
B. Anjuran / Perintah Membangun Masjid
Meskipun semua tempat dapat dijadikan sebagai tempat sholat (sujud), namun Rosululloh SAW mencontohkan / mempelopori dan memerintahkan untuk membangun masjid sebagai tempat yang khusus untuk sholat dan kegiatan umat Islam.
Masjid yang pertama kali dibangun oleh nabi SAW adalah Masjid Quba' dalam perjalanan hijarah beliau ke MAdinah, kemudian Masjid Madinah setelah beliau wafat sampai ditempat itu, yangkini kita kenal sebagai "Masjid Nabawi".
Selanjutnya Nabi SAW memerintahkan / mendoronga pembangunan masjid bagi umat Islam.
"Dari 'Aisyah r.a. berkata : Rosululloh SAW memerintahkan untuk membangun masjid-masjid dikampung-kampung, dan (memerintahkan ) supaya masjid-masjid tesebut dibersihkan dan diberi wangi-wangian. (HR Ahmad, Tirmidzi dan Abu Dawud)
"Dari Utsman r.a bahwa Rosululloh SAW bersabda : Barang siapa membangun masjid karena Alloh, ya'ni (dengan niat) mencari ridho Alloh SWT, niscaya Alloh akan membangunkan untuknya rumah disurga" (H.R. Bukhori dan Muslim)
"Nabi SAW bersabda : "Barang siapa yang membangun masjid karena Allohmeskipun sebesar sarang burung atau lebih kecil dari itu, Alloh akan membangunkannya untuknya sebuah rumah disurga" (H.R. Ibnu Majah)
C. Fungsi Masjid
Bahwa Rosululloh SAW bersabda : "Sholat seseorang dengan berjama'ah itu (keutamaannya ) melebihi sholatnya dirumah dan diasarnya 25 kali lipat, yang demikian itu karena ketika berwudlu ia membaguskan wudlunya, kemudian ia pergi ke msjid, dimana ia tidak pegi selain hanya untuk sholat, (maka) tidaklah ia melangkah satu langkah melainkan diangkatlah derajatnya satu derajat dan dihapuskanlah (dosanya) satu dosa. Maka ketika ia sholat, malaikat senantiasa mendo'akannya selama ia masih berada ditempat sholatnya (dengan mengatakan) "Ya Alloh berilah rahmat / ampunan kepadanya dan kasihanilah dia". Dan salah seorang dari kamu senantiasa (dianggap seperti) dalam sholat selama ia menanti sholat (berikutnya)". (H.R. Bukhori dan Muslim)
"Nabi SAW bersabda : ...."mau aku rasanya menyuruh orang qamat untuk sholat, lalu aku menyuruh seorang menjadi imam sholat bersama orang banyak. Kemudian aku pergi bersama beberapa orang yang membawa beberapa ikat kayu bakar, lalu mendatangi orang-orang yang tidak mau menghadiri sholat jama'ah dan membakar rumah-rumah mereka". ( Muttafaq'alaih)
Disamping untuk tempat melaksanakan sholat jama'ah 5 waktu, pada masa Nabi SAW, masjid juga digunakan untuk (antara lain) :
1. Tempat para sahabat Nabi menerima pelajaran dari Nabi SAW tentang masalah akidah, akhlak, ibadah, dan kemasyarakatan.
2. Tempat i'tikaf bagi uma Islam (Muttafaq'alaih)
3. Tempat merencanakan strategi peperangan (H.R. bukhori)
4. Nabi SAW pernah mesholatkan jenazah didalam masjid (H.R Muslim)
5. Latihan perang pernah dilaksanakan didalam masjid (Mutaffaq'alaih)
Secara garis besar dari keterangan diatas, dapat kita ambil pemahaman bahwa fungsi masjid adalah :
a. Untuk beribadah khususnya sholat jama'ah 5 waktu dan untuk i'tikaf.
b. Untuk kegiatan umat Islam yang berkaitan dengan kepentingan keagamaan, sosial dan kemasyarakatan, selama tidak mengganggu pelaksanaan sholat dan i'tikaf.
D. Takmir Masjid dan Memakmurkannya
Ta'mir masjid adalah orang yang terhimpun dalam kepengurusan masjid. Ta'mir masjid dibentuk dengan tujuan melaksanakan keorganisasian masjid sebagai tempat ibadah, bermusyawarah, menimba ilmu dan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan serta menjaga kelestarian masjid dengan perawatan dan pemeliharaan serta pengembangan.
Ta'mir masjid / pengurus adalah orang pertama yang bertanggung jawab atas terlaksananya kemakmuran, serta fungsi masjid sebagaimana mestinya.
Memakmurkan masjid meliputi dua hal :
Nulis Sak Isone
aku belajar aku share biar tambah paham...
Sabtu, 30 April 2016
Senin, 25 April 2016
Bercanda
Bercanda, atau guyon dalam bahasa jawa, merupakan salah satu aktifitas yang bisa menghilangkan rasa capek, penat, bosan dan bahkan menyegarkan fisik dan otak kita.
Imam At Tirmidzi meriwayatkan satu hadits, bahwa ketika Rosul SAW ditanya,apakah Beliau bersendau gurau dengan para sahabat, Rosul meng-iya-kan. dan beliau menambahkan, akan tetapi aku tidak akan mengatakan suatu hal kecuali kebenaran.
Hal yang bisa ane ambil, kalau kita bercanda masih dalam batas hal-hal yang wajar, maka hal itu diperbolehkan. Namun apabila bercandanya sudah "berlebihan", maka akan berakibat menjadi hal atau perkara yang kurang baik, atau bahkan negatif.
Batasan-batasan candaan, gurauan tentu ada, ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat kita bercanda, antara lain :
Imam At Tirmidzi meriwayatkan satu hadits, bahwa ketika Rosul SAW ditanya,apakah Beliau bersendau gurau dengan para sahabat, Rosul meng-iya-kan. dan beliau menambahkan, akan tetapi aku tidak akan mengatakan suatu hal kecuali kebenaran.
Hal yang bisa ane ambil, kalau kita bercanda masih dalam batas hal-hal yang wajar, maka hal itu diperbolehkan. Namun apabila bercandanya sudah "berlebihan", maka akan berakibat menjadi hal atau perkara yang kurang baik, atau bahkan negatif.
Batasan-batasan candaan, gurauan tentu ada, ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat kita bercanda, antara lain :
- Tertawa yang berlebihan saat bercanda, karena bisa jadi akan merendahkan wibawa seseorang atau bahkan akan mematikan hati.
- Melecehkan orang lain saat bercanda, baik terkait dengan profesi, nama, garis keturunan, tempat tinggal atau bahkan bentuk fisik.
- Menebar fitnah atau dengan canda dusta.
- Berbuat hal yang bisa memadhorotkan orang lain saat bercanda. Misal, menepuk bagian tubuh terlalu keras untuk mengagetkan, berteriak terlalu nyaring ditelinga teman kita, menjahili dengan menusuk dengan jarum atau hal-hal lain.
- Merendahkan syariat, meremehkan syariat dengan menganggap syariat tidak up to date, kurang maju, kuno dan tindakan yang lain yang dapat melukai syariat Islam.
Kalau canda kita, kita lakukan dengan menjauhi aturan syariat maka perbuatan kita akan berakibat tidak baik. Jangan beralasan atau berdalih "demi keakraban" untuk melegitimasi candaan kita yang melampaui batas.
Bisa jadi, pada awalnya kejahilan dianggap sebagai media keakraban, namun jika hal tersebut dilakukan dengan intensitas yang sering, maka akan beresiko memunculkan sekat psikologis antar manusia, malah mungkin berakibat membuahkan permusuhan karena saling bergurau berlebihan yang membuat sakit hati.
Sebaiknya, mari kita berusaha mencegah keburukan akibat canda, dengan tidak bercanda yang berlebihan dan tidak sesuai kaidah syar'i. Sehingga canda akan membuat persaudaraan, persahabatan, pertemanan semakin kuat, tanpa berakibat luka hati yang akan sukar sembuh dikemudian hari.
Wallahu a'lam bishshawab.
Langganan:
Postingan (Atom)